Telusuri Semua Hal

Rabu, 07 Oktober 2015

YOKA; PERADABAN CHARD

I. S. Kijne tanam kebenaran tentang Sion Yerusalem Israel di seluruh Papua bahkan di kampung Yoka tempat aku hidup pun menjadi sasaran. Dari generasi ke generasi benih pujian mengikat manusia asli dan pendatang di Yoka. Namun para pelantun sejarah dari luar mengobrak-abrik kepolosan manusia asli Yoka. Tanpa belas kasihan, Yoka sengaja dibiarkan terlempar dari panggung peradaban. Menyakitkan bila ditelusuri. Tulang belulang pendiri Yoka, menunggu perubahan. I. S. Kijne bukan asli Yoka, tapi ditempatkan oleh Pencipta untuk menjelaskan kepada dunia bahwa kampung Yoka punya karakter. Tidak sebatas uraian belaka.
Chard Walli Kalembulu® ( left ) dan Barentino Mebri
Di depan Gereja GKI Ebenhaezer Yoka, 20 Maret 2009.

Singkat kisah; menyedihkan bila satu laki-laki Yoka ditipu oleh kepentingan derajat. Bahkan tidak ada siapa pun yang berani berkata dengan tulus bahwa "Peradaban Yoka" tidak bisa lenyap selama Tuhan di sorga masih memberi benih manusia melalui rahim perempuan-perempuan Yoka. Ini ronde/ babak ke 2, dan apabila mencemooh, penipu, pemberontak, pemfitnah, perusak dan pembelok masih giat bernyanyi di antara manusia Yoka. Maka alamnya akan bertindak untuk menyelamatkan sisa-sisa manusia Yoka yang tetap setia bersama arah murni. Dan perusak akan mencari akal untuk berpura-pura putih sejenak.
I. S. Kijne sedang melatih pujian kepada manusia Yoka
di pinggir danau Sentani; kampung Yoka.

Aku bukan baru hari ini bicara tentang Yoka, seolah-olah kurang kerja. Aku merasa bahwa restorasi, rekonstruksi, rehabilitasi, dan regenerasi segera dimulai dengan cara yang sulit dibekukan lagi. Sebab manusia Yoka adalah "pemuji Tuhan di dalam kampung mereka sendiri, pekerja keras yang kompak, penerobos yang tegar dan pemain utama yang murka bila di cadangkan"

Gereja Ebenhaezer Yoka di bangun dengan landasan Israel oleh (alm) tete Dominggus Olua dan (alm) tete Yan Wamblolo, bukti besar adalah nama Ebenhaezer berasal dari nama daerah di Israel. I. S. Kijne datang menyanyi Sion Yerusalem Israel di Yoka. Maka ketika kekuatan asli pujian mulai dibelokkan oleh program-program kepentingan manusia, maka kidung-kidung dan Nyanyian Rohani dan Mazmur serta Paduan Suara akan kehilangan kekuatan roh yang membekas di alam Yoka selama ini. Biarkan orang Yoka menyanyi di Yoka dan Tuhan bekerja di Yoka lalu dampaknya kemana-mana. Yoka harus pimpin Yoka sendiri dalam segala hal. Sebab satu suara Yoka dalam pujian sangat mahal. Dan aku sudah selalu bersama Yoka dalam pujian, jadi aku tahu motif suara Yoka yang tak butuh di nilai oleh para juri. Betapa giatnya Yoka bila sudah ada pujian.
Nyanyian Rohani 177:1-5. Chard CWK® nyanyikan ketika turun dari Bukit Zaitun
lalu melihat Kota Yerusalem dengan sedih pada 26 September 2015.

Tuhan akan membuka satu demi satu manusia asli Yoka, sehingga mereka mengerti Israel dalam waktu cepat. Sebab demi generasi baru, waktunya akan dipersingkat. Saat itulah, akan muncul gandum terbaik yang siap di panen dan ilalang yang harus di singkirkan demi kemurnian peradaban. Dan generasi Yoka yang sejak hari esok ini, akan menuju ke Kota Kudus yakni Yerusalem Israel untuk meneguhkan kebenaran yang selama ini di taruh oleh Elohim Israel di kampung Yoka menurut peta asli jaman dahulu.
I. S. Kijne dengan setia melatih manusia Yoka; alam Yoka yang sama merekam jejak,
lahirlah Sion Kids di atas peta asli tanah Yoka.
( ini sebatas ilustrasi, sebelum pentas pertempuran )
Chard Walli Kalembulu® bersama tentara Israel di markas Israel Defence Force/ IDF
di Negev/ Negeb, Israel; 30 September 2015.

Jakarta, G7 Hotel. b.room:404, 7 Oktober 2015; Chard Walli Kalembulu®
(Sumber: Pujian I. S. Kijne Kepada Israel )